Salam kenal semuanya, saya di sini ingin berbagi kepada anda tentang bagaimana cara mengetahui apakah orang yang sedang kita ajak berbicara berbohong kepada kita atau tidak. Kebayang kan, gimana perasaan kita jika dibohongi, apa lagi sama orang yang kita anggap bisa dipercaya. Semua cara di bawah ini bisa anda praktekkan, langsung saja
1. Mata
Ada pepatah mengatakan dari mata
turun ke hati, jadi bisa juga dari hati kembali ke mata (mungkin ada salurannya
ya :p). Ada benarnya sih, coba anda perhatikan apakah saat berbicara kepada
anda dia berani menatap anda, atau malah berbicara namun dengan membuang muka.
Jika membuang muka, anda patut mencurigainya jika dia sedang berbohong. Kenapa
saya berkata seperti itu? Mungkin anda pernah mendengar kata - kata
"Berani karena benar, takut karena salah". Nah, karena bohong
merupakan perbuatan yang salah (tidak baik) maka dari itu orang yang berbohong
tidak berani alias takut menatap lwan bicara yang ia bohongi.
2. Hidung
2. Hidung
Selain mata, bagian tubuh yang
dapat dilihat secara langsung jika seseorang sedang berbohong adalah hidungnya,
mungkin anda merasa sedikit bingung bahkan tertawa, namun dapat dilihat orang
yang sedang berbohong lubang hidungnya kembang kempis (untuk hidung pesek lebih
susah ngliatnya :P). Ini ada kaitannya
dengan irama pernafasan seseorang.
3. Nafas
3. Nafas
Berkaitan dengan bagian yang
kedua, memang orang yang berbohong cenderung nafasnya tidak teratur, Kenapa? Kita
tengok bagian yang pertama, orang berbohong itu merasa takut karena merasa
bersalah mendzalimi dirinya sendiri. Dapat anda bayangkan bagaimana saat anda
berada dalam suasana takut pastilah nafas anda sedikit tidak teratur
4. Jantung
4. Jantung
Ini masih berkaitan dengan bagian
yang pertama, karena berbohong membuat orang merasa was – was, sehingga irama
detak jantung mereka berdetak sedikit lebih cepat. (Anda mungkin bertanya cara
ngeceknya gimana? Silakan gunakan kreatifitas anda :p)
Semoga postingan saya di atas
bermanfaat bagi anda, itu saya ambil dari pengalaman teman – teman saya dan
pengalaman pribadi (waduu). Sekian, terima kasih.